ARTIKEL PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS DAN GARAM RANGKAP

                         Laporan Praktikum Kimia Koordinasi; Pembuatan Garam Kompleks Dan Garam Rangkap

Anis Zulnita

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi

e-mail: aniszulnita03@gmail.com


Key Words:

Senyawa komplek; garam rangkap; garam kompleks; ligan.

Abstrak: Pada penelitian ini meliputi pembuatan garam kompleks dan garam rangkap dengan pembuatan tawas dan Pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat CuSO4(NH3)2(SO4).6H2O. Yang bertujuan mempelajari cara pembuatan tawas dan mempelajari pembuatan dan dengan sifat-sifat garam rangkap kupri ammonum sulfat dan garam kompleks tetraamin tembaga(II) sulfat monohidrat. Garam kompleks mengandung ion-ion kompleks yang dibentuk oleh ion logam transisi dengan molekul atau ion yang terikat lebih kuat dari pada molekul air. Dan garam rangkap dibentuk apabila dua garam mengkristal bersama-sama dalam perbandingan molekul tertentu.

 

Artikel Review: Zulnita. (2023).Laporan Praktikum Koordinasi: Pembuatan Garam Rangkap kompleks dan Garam Rangkap. Universitas Jambi.



 

Pendahuluan

        Garam didefinisikan sebagai suatu kumpulan senyawa kimia yang bagiaan utamanya adalah natrium klorida (NaCl). Garam terbagi atas garam kompleks dan garam rangkap. Garam rangkap merupakan suatu garam yang terbentuk dari kristalisasi larutan campuran sejumlah ekivalen dua atau lebih garam tertentu. Garam rangkap terbentuk apabila dua garam mengkristal bersama-sama dengan perbandingan molekul tertentu. Garam-garam itu memiliki struktur tersendiri dan tidak harus sama dengan struktur garam komponennya. Pembuatan garam dapat dilakukan dengan beberapa kategori berdasarkan perbedaan kandungan NaCl nya sebagai unsur utama garam. Salah satu cara pembuatan garam adalah kristalisasi. Beberapa garam dapat mengkristal dari larutannya dengan mengikat sejumlah molekul air sebagai hidrat. Bentuk kristal terdiri atas kation terhidrat dan anio terhidrat. Selain itu banyak pula dijumpai kompleks stabil yang dibentuk oleh ion logam transisi dengan molekul atau ion yang terikat lebih kuat dari pada molekul air. (Rasmila, 2022).

         Garam kompleks merupakan suatu garam yang terbentuk dari suatu anion atau kation kompleks, atau dikenal sebagai senyawa koordinasi/ Garam rangkap dalam larutan akan terionisasi menjadi ion-ion komponennya. Salah satu cara pembuatan garam adalah kristalisasi. Beberapa garam dapat mengkristal dari larutannya dengan mengikat sejumlah molekul air sebagai hidrat. Selain itu banyak pula dijumpai kompleks stabil yang dibentuk oleh ion logam transisi  dengan molekul atau ion yang terikat  lebih kuat dari pada molekul air. Garam kompleks yang dibuat didinginkan setelah itu dikeringkan. Produk yang dihasilkan biasanya berupa bubuk higroskopis putih, kemudian disimpan kedalam desikator melalui gel silika. Analisis kandungan garam bromida supernatan, di uji dengan aliquot larutan perak nitrat, menegaskan bahwa pertukaran ion yang terjadi telah selesai, tanpa adanya bromida yang terdeteksi dalam pencucian(Oxtoby, 1986).

        Senyawa kompleks merupakan senyawa yang terbentuk dari ion logam yang berikatan dengan ligan secara kovalen koordinasi. Ikatan koordinasi merupakan ikatan kovalen dimana ligan memberikan sepasang elektronnya pada ion logam untuk berikatan. Ikatan tersebut terjadi ketika ion logam yang menjadi atom pusat, menyediakan orbital kosong bagi pasangan elektron ligan untuk berkoordinasi. Senyawa KompleksSenyawa koordinasi selalu memiliki ion atau molekul kompleks, sehingga senyawa koordinasi sering juga disebut senyawa kompleks. Kata senyawa yang dimaksudkan dalam senyawa koordinasi atau senyawa kompleks tidak lain adalah berupa garam.(Hermawati et al.,2016)

       Ligan adalah penyumbang pasangan elektron pada atom pusat. Ligan yang menyumbangkan satu pasangan elektron (mempunyai satu atom donor). Ligan merupakan spesies yang memiliki atom (atau atom-atom) yang dapat menyumbangkan sepasang elektron pada ion pusat pada tempat tertentu dalam lengkung koordinasi, sehingga ligan merupakan basa lewis dan ion logam adalah asam lewis. Jika ligan hanya dapat menyumbangkan sepasang elektron (misalnya NH3 molekul atom N) disebut ligan unidentat. Ligan ini mungkin merupakan anion monoatomik (tetapi bukan atom netral) seperti ion halida, anion poliatomik seperti NO2-, molekul sederhana seperti NH3, atau molekul kompleks seperti piridin, C5H5N. Ligan adalah satu kesatuan (entitas) atau spesi yang terikat kepada atom atau molekul lain. Ligan dapat berupa sebuah ion atau molekul netral yang memiliki atom donor, yang dapat membentuk ikatan kovalen koordinasi dengan atom pusat (Handayani,2018).


                                                                                                    METODE

Alat: Alat yang digunakan yaitu tabung reaksi besar dan kecil, gelas ukur 50ml, gelas ukur 10ml, gelas beaker 100ml, gelas arloji, pompa vakum,pemanas, gelas kimia 100ml, batang pengaduk, corong buchner, cawan penguap, bunsen, kaki tiga dan kasa.

Bahan: Bahan yang digunakan yaitu Al2(SO4)3.18H2O, kristal kupri sulfat pentahidrat, kristal ammonium sulfat, etil alkohol, K2SO4, ammonium 15m, ammonium 6m, dan kristal kupri sulfat anhidrat.

Prosedur kerja

-Pembuatan tawas

Dilarutkan 33,4gr Al2(SO4).18H2O dalam 50 ml air dan dilarutkan 8,7gr K2SO4 dengan 50 ml air lalu kedua larutan dicampurkan, diaduk, dan dipanaskan hingga melarut sempurna. Kemudian dipindahkan ke cawan penguap dan didinginkan hingga terbentuk kristal. Setelah itu kristal yang didapat dicuci dengan sedikit air dan disaring menggunakan kertas saring lalu dikeringkan. Kemudian kristal disimpan dalam botol gelap dan dihitung persen rendemen yang didapatkan.

-Pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat

Dilarutkan 4,98 gr CuSO4.5H2O dan 2,64 gram (NH3)2 SO4 dalam 10 ml air dalam gelas beker 100 ml dan dipanaskan secara perlahan hingga garam larut sempurna. Lalu didinginkan tiba tiba dengan memasukkannya dalam waterbath dan didiamkan selama 1 jam hingga diperoleh kristal. Didekantir agar larutan dan kristal terpisah. Kemudian kertas saring ditimbang dan disaring menggunakan pompa vakum, kristal yang didapat dikeringkan, ditimbang dan diletakkan pada kaca arloji. Dihitug persen rendemennya.

-Pembuatan garam kompleks tetraamin copper (II) sulfat monohidrat

8 ml ammonium 15 M diencerkan dengan 5 ml air dalam gelas beker 100 ml dan ditabambahkan 4,98 gr bubuk CuSO4.5H2O lalu diaduk hingga homogen. Ditambahkan pada campuran 8 etil alkohol secara perlahan lalu ditutup rapat menggunakan plastik wrap kemudian didiamkan selama 1 jam dalam ice waterbath dan diaduk perlahan untuk mengendapkan secara sempurna setelah itu didekantir kristal dengan filtratnya. Kristal yang didapatkan kemudian disaring menggunkan kertas saring dan dicuci dengan etil alkohol, disaring menggunakan pompa vakum dan dicuci sekali lagi dengan etil alkohol kemudian dikeringkan, ditimbang dan diletakkan dalam kaca arloji. Dihitung persen rendemennya.

-Perbandingan beberapa sifat garam tunggal, rangkap dan pengompleks

a. 1 gr kristal kupri sulfat anhidrat dimasukkan tabung reaksi dan ditambahkan 2-3 ml akuades lalu dicatat perubahan warna yang terjadi kemudian ditambahkan 5 ml NH2OH 6M tetes demi tetes dan diamati hasil pengamatan

b. Dimasukkan tawas dan kupri amonium sulfat yang didapatkan pada tabung reaksi yang berbeda dan masing-masing tabung reaksi ditambahkan 5 ml air lalu dibanding warna kedua larutan kemudian diencerkan dengan 20 ml air dan catat perubahan warna

c. Garam kupri amonium sulfat dan tetraamin coopper (II) sulfat dimasukkan masing-masing pada tabung reaksi berbeda kemudian dipanaskan lalu diamati perubahan warna dan gas yang terbentuk.


                                                                                        HASIL

A. Pembuatan Tawas

Perlakuan

Hasil

- Ditimbang 33,4 gram Al2(SO4)3.16H2O dan di      larutkan dalam 50ml aquades

- Ditimbang 8,7 gram K2SO4 da dilarutkan dalam    50ml aquades

- Dicampurkan larutan Al2(SO4)3.16H2O dengan    larutan K2SO4 kedalam cawan penguap

- Didinginkan pada suhu kamar

- Ditimbang kertas saring

- Disaring dengan pompa vakum dan dicuci           dengan  air

- Ditimbang kertas saring dan kristal

- Berat tawas

- Larutan larut sempurna, larutan berwarna putih susu

- Larutan larut sempurna dan berwarna putih susu

 

- Larutan terlarut (homogen) dan berwarna putih keruh

- Terbentuk kristal berwarna putih

- Berat kertas saring = 1,239 gr

-Kristal tawas kering

 

- Berat total = 28,625 gr

- Berat tawas = 27, 413 gr


B. Pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat CuSO4(NH3)2(SO4).6H2O

Perlakuan

Hasil

-Ditimbang 4,98 gram CuSO4.5H2O dan     dilarutkan dalam aquades

-Ditimbang 2,64 gram (NH3)2SO4 dan dilarutkan   dalam 10ml aquades

-Dicampurkan larutan CuSO4.5H2O dengan     larutan (NH3)SO4

-Dipanaskan larutan

-Ditutup dengan plastik wrap dan didiamkan dalam   ice bath selama 1 jam

-Didekantir filtrat dari endapan

-Ditimbang kertas saring

-Disaring dengan pompa vakum

-Ditimbang kristal dan kertas saring

-Dihitung berat gram CuSO4(NH3)2SO4

 

 

-Dihitung rendemennya

-Larutsn larut dan berwarna biru

 

-Larutan larut sempurna dan larutan tak berwarna

 

-Larutan berwarna biru pekat

 

-Larutan berwarna biru pudar

-Larutan berwarna biru pudar dan terbentuk   endapan

-Filtrat terpisah dari endapan/kristal

-Berat kertas saring = 1,239 gr

-Larutan kering berwarna biru pudar

-Berat total    = 9,365 gr

-Berat garam = berat total - w kertas saring

                      = 9,365 - 1,239

                      = 8,126 gr

-% rendemen = 102,136%

 

 

C. Pembuatan garam kompleks tetraamin copper (II) sulfat monohidrat Cu(NH3)2(SO4).5H2O

Perlakuan

Hasil

-Ditimbang 4,98 gram CuSO4.5H2O dan     dilarutkan dalam 10ml aquades didalam gelas     beaker 100ml

-Dicampurkan larutan CuSO4.5H2O dengan     larutan ammonium 25% 8ml dan diaduk hingga     homogen

-Ditambah 8ml etanol secara perlahan dan diaduk

-Ditutup dengan plastik wrap dan didiamkan 1 jam  dalam ice bath

-Didekantasi filtrat dan endapan

-Ditimbang kertas saring

-Disaring menggunakan pompa vakum

-Ditimbang kristal dan kertas saring

-Berat garam (Cu(NH3)(SO4).5H2O

-Larutan berwarna biru muda

 

-Larutan brwarna biru pekat, gelas beaker hangat     dan terdapat bau yang menyengat/bau ammonia

-Terbentuk 2 fasa, lapisan atas berwarna biru pekat   dan lapisan bawah biru muda

 

-Terbentuk kristal berwarna biru tua dan filtrat     birupekat

-Terpisah endapan dan filtrat

-Berat kertas saring = 1,249 gr

-Diperoleh endapan yang kering

-Berat total    = 9,221 gr

-Berat garam = 7,972 gr

 

D. Perbandingan beberapa sifat garam tunggal, garam rangkap dan garam kompleks

Perlakuan

Hasil

-Ditimbang 1 gram kristal kupri sulfat anhidrat     dimasukkan dalam tabung reaksi dan ditambahkan  3ml aquades dilarutkan

-Ditambahkan 5ml NH3OH 3M tetes pertetes

-Kristal terlarut dan larutan berwarna biru pucat

 

 

-Terbentuk 3 lapisan

-Lapisan atas = warna biru pekat

-Lapisan tengah = warna biru muda

-Lapisan bawah = warna putih transparan dan     terbentuk endapan biru pucat

-Hasil garam percobaan A (tawas) dimasukkan     dalam tabung reaksi dan dilarutkan dalam 5ml     aquades

-Diamati perubahan

-Hasil garam percobaan B (Rangkap kupri)     dimasukkan dalam tabung reaksi dan dilarutkan     dalam 5ml aquades dan diamati perubahan

-Tabung A = Larutan tak berwarna dan terlarut     lebih lama

 

 

-Tabung B = Larutan berwarna bir pucat dan     terlarut dengan cepat

-Hasil garam percobaan B (Rangkap Kupri)     dimasukkan dalam tabung reaksi dan dipanaskan     dalam tabung reaksi dan dipanaskan dan diamati     perubahan

 

-Hasil garam percobaan C (kompleks tetraamin)     dimasukkan dalam tabung reaksi dan dipanaskan

-Diamati perubahan

-Garam B = endapan yang awalnya berwarna biru   pucat menjadi warna hijau tua dan ketika       dipanaskan secara terus menerus menjadi hitam

-Timbul gas berwarna putih

-Bau menyengat

-Garam C = endapan yang awalnya biru pekat          menjadi warna hijau muda

-Timbul gas berwarna putih

-Bau menyengat

 

                                                                                        PEMBAHASAN

A. Pembuatan Tawas

        Al2(SO4)3.18H2O dilarutkan dalam akuades membentuk larutan putih keruh dan  membentuk   suatu ion komples [AlCH2O6]3+ akibat dari kerapatan muatan pada aluminium (Al3+) sehingga larutan mampu menarik molekul air dan membentuk ion kompleks. Kemudian K2SO4 dilarutkan dalam akuades, yang mana sukar larut sehingga perlu dipanaskan terlebih dahulu untuk mempercepat reaksi. Proses pelarutan akan menghasilkan suatu basa berupa KOH yang saat ditambahkan pada ion aluminium menghasilkan suatu endapan putih pada larutan. Kemudian kedua larutan tersebut dicampur yang menghasilkan larutan berwarna putih keruh dan terdapat endapan putih yang akibat adanya basa saat K2SO4 bereaksi dengan akuades. Setelah didinginkan campuran hingga diperoleh kristal, dikeringkan dan ditimbang kristal yang didapatkan sebesar 28,625 gram. Dan didapatkan hasil % rendemen sebesar 57,79%. Adapun persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut:



 

                                                                                Gambar 1. Pembuatan Tawas

B. Pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat CuSO4(NH3)2(SO4).6H2O

      CuSO4.5H2O adalah salah satu garam yang tidak dapat mendeteksi adanya dispersi. Ditimbang 4,48 gram CuSO4.5H2O dan (NH3)2SO4 dalam aquadest menghasilkan larutan yang berwarna biru muda. Warna biru keruh tersebut terjadi sebagai akibat campuran yang kurang sempurna, namun setelah pemanasan, kekeruhan tersebut berangsur-angsur hilang dan membentuk larutan yang homogen berwarna biru. Lalu dipanaskan agar kristal dapat melarut dan proses reaksi dapat dipercepat akibat pemanasan. Larutan dibiarkan menjadi dingin pada suhu kamar sampai terbentuk kristal. Kemudian kristal disaring untuk memisahkan kristal dari larutannya. Kristal yang diperoleh dikeringkan agar air yang masih ada pada kristal menguap sehingga diperoleh kristal yang betul-betul kering. Setelah ditimbang, diperoleh berat kristal 8,126 gram.Dan didapatkan % rendemen sebesar 102,136 %. Adapun persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:


 


                                                                    Gambar 2. Pembuatan garam kompleks tetrammin 

                                                                    copper (II) sulfat monohidrat Cu(NH3)4SO4.5H2O

C.Pembuatan garam kompleks tetrammin copper (II) sulfat monohidrat        Cu(NH3)4SO4.5H2O

    Dilarutkan  4,98 gram CuSO4.5H2O kedalam 10 ml aquades lalu ditambahkan 8 mL larutan ammonia 25%. Larutan ammonia berfungsi sebagai penyedia ligan sedangkan kristal CuSO4.5H2O berfungsi sebagai penyedia atom pusat. Didapatkan hasil terbentuk 2 fasa, lapisan atas berwarna biru pekat dan lapisan bawah biru muda. Ditutup dengan plastik wrap dan didiamkan selama 1 jam dalam ice bath dan didekantasi filtrat dan endapan. Terbentuknya kristal berwarna biru tua dan filtrat biru pekat. Fungsi pendinginan ini adalah agar proses pembentukan kristal lebih cepat. Kemudian kristal dikeringkan dan ditimbang diperoleh berat kristal 9,221 gram. Dan didapatkan hasil % rendemen sebesar 162,19%. Adapun persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :



 


                                                                Gambar 3. Pembuatan garam kompleks tetraamin copper

                                                                                 (II) sulfat monohidrat Cu(NH3)4SO4.5H2O                   

D. Perbandingan pada garam tunggal, rangkap dan kompleks

        Percobaan pertama yaitu garam kupri sulfat anhidrat direaksikan dengan akuades tidak larut dan terbentuk endapan. Kemudian ditambahkan ammonium hidroksida membentuk 2 fasa atau lapisan dimana lapisan atas berwarna biru tua dan lapisan bawah berwarna biru muda akibat adanya pertukaran ligan. Kupri sulfat anhidrat merupakan atom pusat dengan H2O merupakan ligan.Perubahan warna ini diakibatkan adanya pertukaran antara ligan dan air menjadi ammonia.

        Percobaan kedua yaitu mereaksikan hasil dari pembuatan tawas dan garam rangkap dengan akuades. Al2(SO4)2.5H2O direaksikan dengan akuades akan menghasilkan larutan tak berwarna. Hal ini karena alum kalium (tawas) akan terurai menjadi ion-ion penyusunnya.pada saat CuSO4(NH3)2.6H2O direaksikan dengan air akan menghasilkan warna larutan biru muda. Hal ini karena garam rangkap terurai menjadi ion-ion komponennya.

           Pada percobaan ketiga yaitu dilakuakn perlakuan pemanasan untuk hasil dari garam rangkap dan agaram kompleks. Ketika garam rangkap dipanaskan akan melepaskan uap H2O yang tidak menimbulakan bau, sedangakan saat garam kompleks dipanaskan menghasilkan gas amonia (NH3). Yang mana juga gas amonia adalah gas bening, tidak berwarna, tapi mengeluarkan bau menyengat.

                                              

                                                      Gambar 4. Perbandingan garam tunggal, rangkap dan kompleks

 

 

                                                                                                          KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini yaitu:

1. Tawas dapat dibuat dengan mereaksikan larutan garam Al2(SO4)3.16H2O dengan larutan garam K2SO4 yang menghasilkan endapan putih berupa kristal tawas AlK2(SO4)2.12H2O.

2. Pembuatan garam rangkap dilakukan dengan mereaksikan larutan garam CuSO4.5H2O dengan larutan (NH4)2SO4 yang menghasilkan kristal berwarna biru berupa garam rangkap dengan persamaan CuSO4(NH4)2SO4.6H2O. Garam rangkap jika direaksikan dalam air akan membentuk atau terurai menjadi ion-ion penyusunnya, dan jika dipanaskan akan melepaskan uap H2O yang tidak berbau.Sedangkan pembuatan garam kompleks dilakukan dengan mereaksikan garam CuSO4.5H2O dengan NH3 sehingga menghasilkan kristal berwarna biru tu berupa garam kompleks [Cu(NH3)4]SO4.H2O. Garam kompleks jika dipanaskan akan menghasilkan bau amonia.

 

Adapun saran pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

Adapun saran yang dapat diberikan yaitu pada saat pembentukan kristal yang dimana saat pemanasan dilakukan sebaiknya setelah pemanasan langsung dipindahkan ke ice bath atau pendinginan secara tiba-tiba agar kristal yang terbentuk lebih banyak.

 

                                                                                            DAFTAR PUSTAKA

Handayani, S.2018. “Sintesis dan karakterisasi kompleks [Fe(NH2trz)3]X2(X=H-I,I-,N-3) dengan teknik pertukaran anion. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Mipa. Vol.3(2): 1-10.

Hermawati, E.S., S.Suhartana dan T.Taslimah.2016. “Sintesis dan karakterisasi senyawa kompleks Zn(II)-8-hidroksikuinolin”. Jurnal kimia sains dan aplikasi. Vol.19(3): 94-98.

Oxtoby, David W., H. P. Gillis dan Norman H. Nachtrieb.1986. Prinsip-prinsip Kimia Modern Edisi Keempat Jilid I. Erlangga: Jakarta.

Rasmila. 2022. "Pelatihan Pembuatan Garam Kompleks Tetraamin Copper (II) Sulfat Monohidrat (Cu(NH3)4SO4.H2O dan Garam Rangkap Kupri Amonium Sulfat Heksahidrat". Journal of                    Community Service. Vol. 1(1): 1-9.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KINETIKA ADSORPSI

DIAGRAM TERNER