VOLUME MOLAR PARSIAL

Nama  : Anis Zulnita

Nim  : F1C121049

Kelas  : R-001

 

VOLUME MOLAR PARSIAL

    Volume molar parsial merupakan kontribusi volume setiap komponen terhadap volume total suatu larutan. Jika hal itu terjadi pada sistem larutan yang terdiri dari pelarut dan zat terlarut akan diperoleh volume total larutab yang tidak ditentukan dari jumlah volume  pelarut dan volume zat terlarut. Volume total larutan sangat tergantung pada komposisi pelarut dan zat terlarut. Saat terjadi proses pelarutan maka zat terlarut akan tersolvasi dalam pelarut sehingga molekuk zat terlarut akan dikelilingi oleh molekul-molekul pelarut. Banyaknya molekul pelarut yang mengelilingi zat terlarut tergantung pada jenis zat terlarut dan pelarut yang menyebabkan zat terlarut membutuhkan volume tertentu.

                                                                 Gambar 1. Volume molar parsial dan etanol pada

                                                                                    temperatur 25°C (Rohyami,2018).

    Volume molar parsial didefinisikan sebagaikontribusi volume setiap komponen terhadap volumetotal suatu larutan. Konsep termodinamika padapelarutan adalah keadaan system dan fungsi keadaan.Misalnya suhu,tekanan ,volume,massa dan konsentrasi.Pembuatan 1 liter larutan NaCl 10 M dibuatdengan menghitung massa NaCl yang harus ditimbang.Rumus yang digunakan sebagai berikut : molal =m(garam)/ MrV (L). Prinsip dalam menentukan volume molar parsial dan volumetotal adalah volume molar parsial suatu zat dapat ditambahkan denganmenggunakan hubungan antara molalitas zat terkarut dengan volumetotal nya. Kemiringan dari grafik molalkitas (M) dengan volume total(L) merupakan harga volume parsial (L/mol). Prinsip penentuanvolume totalnya didasarkan pada pengukuran massa jenismasing-masing larutan NaCl. (Ρ) yang didapatkan kemudian digunakan untuk menentukan volume totalnya, menggunakan rumus V = 1 Kg ( m x BMNaCl x 10-3 Kg .g-1) / p NaCl (Dogra, 1990).

    Volume molal parsial merupakan volume dimana terdapat perbandingan antara pelarut dengan zat terlarut, yang ditentukan oleh banyaknya zat, mol zat terlarut yang terdapat dalam 1000 gram pelarut. Adapun 3 sifat termodinamik molal parsial utama,yakni (Atkins, 1994):

-volume molal parsial dari komponen-komponen dalam larutan

-entalpi molal parsial (juga disebut sebagai panas diferensial larutan)

-energi bebas molal parsial (disebut potensial kimia).

 Sifat-sifat ini dapat ditentukan dengan bantuan:

-Metode grafik

-Dengan menggunakan hubungan analitik yang menunjukkan J dan ni

-Dengan menggunakan suatu fungsi yang disebut besaran molal nyata.

    Volume molal parsial adalah volume perbandingan antara pelarut dengan zat terlarut.Dalam praktikum pelarut yang digunakan adalah H2O (aquadest) dan zat terlarut yang digunakan adalah NaCl (Natrium Klorida).Volume molar parsial dapat ditentukan dengan menggunakan metode penimbangan menggunakan piknometer untuk menentukan berat jenis yang kemudian digunakan untuk mendapatkan molal larutan.Persamaan untuk mencari volume molal parsial adalah :

Volume larutan adalah fungsi emperature, tekanan, dan jumlah mol komponen. Volume molal parsial adalah tetap pada kondisi komposisi temperature, dan tekanan tetap (Putri, 2017).

        Volume molar komponen suatu ca,puran dapat berubah-ubah tergantung dari komposisinya, hal ini dikarenakan lingkungan setiap jenis molekul berubah jika komposisinya berubah. Perubahan lingkungan molekular dan perubahan gaya-gaya yang bekerja antar molekul inilah yang menghasilkan variasi sifat termodinamika campuran jika komposisinya berubah. Volume molar parsial Vx dari suatu zat X pada beberapa komposisi di definisikan sebagai berikut (Atkins, 1993) :

        Volume molar parsial adalah kemiringan grafik volume total, ketika jumlah X berubah, sedangkan tekanan, temperatur dan jumlah komponen lain tetap. Definisi ini menunjukkan bahwa ketika komposisi campuran berubah besar sebesar penambahan dnA zat A dan dnB zat B, maka voleme total campuran berubah sebesar. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan volume molar parsial adalah adanya perbedaan antara gaya intermolekul pada larutan dan komponen murni penyusutan larutan tersebut, dan adanya perbedaan antara bentuk dan ukuran molekul suatu molal parsial larutan utama, yakni :
1.  Volume molal parsial dari komponen-komponen dalam larutan.
2.  Entalpi molal parsial.
3.   Energi bebas molal parsial (potensial kimia).
Volume molar parsial dari komponen suatu biner dapat dihitung dari penentuan kerapatan atau massa jenis larutan. Metoda perpotongan grafik adalah cara yang paling jelas secara grafik untuk menggambarkan kuantitas molar parsial.

 

DAFTAR PUSTAKA

Atkins, P.W.1993.Kimia Fisika jilid 1 edisi keempat .Jakarta : Erlangga.

Atkins, 1994. Kimia fisik. Jakarta : Erlangga.

Dogra, 1990. Kimia Fisik dan Soal-soal. Jakarta : UI-PRESS.

Putri,dkk.(2017).Pengaruh konsentrasi larutan terhadap laju kenaikan suhu larutan. Jurnal Pembelajaran Fisika.6(2).147-153.

Rohyami, Y. 2018. Kimia Fisik. Yogyakarta : Deepublish.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KINETIKA ADSORPSI

DIAGRAM TERNER

ARTIKEL PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS DAN GARAM RANGKAP